Climbing

Posted by admin 21/06/2016 0 Comment(s) News & Event,

TEHNIK BASIC PENDAKIAN / ROCK CLIMBING

 

 

TEHNIK BASIC PENDAKIAN / ROCK CLIMBING - EO OUTBOUND LEMBANG BANDUNG

 

 

1. Face Climbing

 

Yakni memanjat pada permukaan tebing di mana tetap ada tonjolan atau rongga yang cukup sebagai pijakan kaki ataupun pegangan tangan. beberapa pendaki pemula umumnya mempunytai kecenderungan untuk mempercayakan beberapa berat badannya pada pegangan tangan, serta meletakkan badanya rapat ke tebing. ini yaitu rutinitas yang salah. tangan manusia tidak bias dipakai untuk menjaga berat badan dibanding kaki, hingga beban yang didapatkan pada tangan dapat cepat melelahkan untuk menjaga keseimbangan badan. kecenderungan merapatkan berat badan ke tebing bisa menyebabkan munculnya peristiwa style pada tumpuan kaki. perihal ini berikan kesempatan untuk tergelincir. konsentrasi berat diatas bidang yang sempit ( tumpuan kaki ) dapat berikan style gesekan serta stabilitas yang tambah baik.

 

2. Friction . Slab Climbing

 

Tehnik ini hanya cuma memercayakan style gesekan sebagai style penumpu. ini dikerjakan pada permukaan tebing yang tidak terlampau vertical, kekasaran permukaan cukup untuk membuahkan style gesekan. style gesekan terbesar didapatkan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar barangkali. sol sepatu yang baik serta pembebanan optimal di atas kaki dapat berikan style gesek yang baik


3. Fissure Climbing

 

Tehnik ini memakai celah yang dipergunakan oleh bagian badan yang seolah-olah berperan sebagai pasak. dengan langkah demikianlah, serta sebagian pengembangan, dikenal tehnik-teknik berikut :
jamming

tehnik memanjat memanfaatkan celah yang tidak demikian besar. jari-jari tangan, kaki, atau tangan bisa dimasukkan/diselipkan pada celah hingga seolah-olah menyerupai pasak.

 


Chimneying

 

tehnik memanjat celah vertical yang cukup lebar ( chomney ). badan masuk di antara celah, serta punggung di di antara segi tebing. sebelah kaki melekat pada segi tebing depan, serta sebelah lagi melekat ke belakang. ke-2 tangan ditempatkan melekat juga. ke-2 tangan menolong mendororng keatas berbarengan dengan ke-2 kaki yang mendorong serta menahan berat badan.

 


Bridging

 

tehnik memanjat pada celah vertical yang cukup besar ( gullies ). langkahnya gunakan ke-2 tangan serta kaki sebagai pegangan pada ke-2 celah tersebut. posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berperan sebagai penjaga keseimbangan.

 


Lay Back

 

tehnik memanjat pada celah vertical gunakan tangan serta kaki. pada tehnik ini jari tangan mengait pinggir celah tersebut dengan punggung miring sedemikian rupa untuk menenpatkan ke-2 kaki pada pinggir celah yang berlawanan. tangan menarik kebelakang serta kaki mendorong kedepan serta lantas bergerak naik ke atas silih bertukar.


Pembagian pendakian menurut penggunaan alat:

 

Free Climbing

 

Sesuai dengan namanya, pada free climbing alat pengaman yang sangat baik yaitu diri sendiri. tetapi keselamatan diri bisa ditingkatkan karenanya ada keterampilan yang didapatkan dari latihan yang baik serta ikuti prosedur yang benar. pada free climbing, peralatan berperan cuma untuk pengaman apabila jatuh. dalam pelaksanaanya ia bergerak sembari menempatkan, lantas meskipun tanpa alat-alat tersebut ia tetap dapat bergerak atau meneruskan pendakian. dalam pendakian jenis ini seorang pendaki diamankan oleh belayer.

 


Free soloing

 

Merupakan sisi dari free climbing, namun sipendaki betul-betul lakukan dengan semua efek yang siap dihadapinya sendiri. dalam pergerakannya ia tidak membutuhkan peralatan pengaman. untuk lakukan free soloing climbing, seorang pendaki mesti betul-betul tahu semua bentuk halangan atau pergerakan pada rute yang dilewati. apalagi terkadang ia mesti menghapalkan dahulu semua gerakan, baik itu tumpuan maupun pegangan, hingga umumnya orang dapat lakukan free soloing climbing apabila ia telah dulu mendaki pada lintasan yang sama. efek yang dihadapi pendaki jenis ini amat fatal sekali, hingga cuma orang yang dapat serta betul-betul professional yang dapat mengerjakannya.

 


Atrificial climbing

 

Pemanjatan tebing dengan pertolongan peralatan tambahan, layaknya paku tebing, bor, stirrup, dan lain-lain. peralatan tersebut mesti dipakai dikarenakan dalam pendakian kerap sekali dihadapi medan yang kurang atau berbeda sekali berikan tumpuan atau kesempatan gerak yang cukup

 

Telusuri Kami di "Outbound BandungBandung OutboundOutbound LembangLembang OutboundLembangBandungOutboundOutbondOutbound Bandung LembangOutbound Lembang BandungOutbound CikoleOutbound Grafika CikoleOffroadFlying FoxRafting Arung JeramPaintballCampingHikingCompany GatheringFamily GatheringEmployee GatheringCustomer GatheringOuting LembangOuting Bandung

 

ANDA TERTARIK UNTUK MENYELENGGARAKAN KEGIATAN CLIMBING ?


 

Leave a Comment